Sirat-al-Mustaqim
Al-Siraṭ al-Mustaqim (Arab: الصراط المستقيم ), atau Al-Sirath (Arab: الصراط ) sahaja, ialah satu istilah dalam agama Islam yang berasal dari bahasa Arab yang secara harfiahnya bererti "jalan yang lurus". Frasa ini tercantum pada Surah Al-Fatihah ayat 6-7 yang berbunyi:
- Tunjukilah kami jalan yang lurus, iaitu jalan orang-orang yang telah Engkau (Allah) beri Nikmat, bukan jalan yang dimurkai, bukan pula jalan orang-orang yang sesat. (Al-Fatihah / Pembukaan : 6-7 )
Dalm konteks Islam Sirat-al-Mustaqim adalah jambatan/titian yang terbentang di atas permukaan neraka Jahannam yang sangat licin, memiliki kait, cakar dan duri.[1][2] Setelah melepasi masa di Padang Mahsyar, kaum Muslim akan dibentangkan sirath bagi mereka di atas neraka jahannam sehingga mereka melintasi di atasnya dengan kecepatan sesuai berdasarkan kadar keimanan mereka. Orang yang pertama kali melintasi titian Sirath itu adalah Nabi Muhammad s.a.w., kemudian Nabi Muhammad berdiri di tepi Sirath seraya berdoa, “Rabbi, selamatkan, selamatkan!” [3] Jika ada umat-Nya yang pernah menyekutukan Allah dengan kesyirikan besar dan belum bertaubat sebelum kematiannya, akan mengakibatkan kekekalan di dalam neraka.
Adapun orang-orang kafir dengan berbagai jenisnya, musyrikin, penyembah berhala, atheis dan yang lainnya, mereka itu akan dimasukkan ke dalam neraka dan akan dibukakan ketujuh pintu neraka jahannam bagi mereka. Sesuai dengan Surah Az-Zumar: 71,
Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahanam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya. - Surah Az-Zumar, Ayat 71.
dan Surah Al-Hijr, 15,44.
Jahanam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka. - Surah Al-Hijr, 15,44.
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Kata Sirat secara akar bahasa memiliki erti 'tertelan'.[4] Penamaan jambatan ini disebut sebagai jambatan Sirat adalah berdasarkan kedua hadis sahih berikut iaitu, "Maka dibuatlah As-Sirath di atas jahannam ...."[5] "Dan diutus amanah dan kekerabatan, maka keduanya berdiri di kedua tepi As-Sirath ...."[6]
Wujud Sirat
[sunting | sunting sumber]Jambatan yang menghubungkan Padang Mahsyar dengan Syurga, menurut keterangan sahabat Abu Said, "Jambatan ini lebih kecil dari rambut dan lebih tajam dari pedang."[7][8]
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: "Sesungguhnya Allah telah menciptakan Sirat yang berada di atas neraka, iaitu jambatan yang terletak ditengah neraka jahannam yang sangat licin dan dapat menggelincirkan. Jambatan ini mempunyai 7 gardu (pos), yang setiap gardu jaraknya sama dengan perjalanan 3000 tahun, seribu tahun berupa tanjakan yang tinggi, seribu tahun berupa dataran, dan seribu tahun berupa lereng yang curam. Ia lebih kecil dan lembut dari pada rambut, lebih tajam dari pada pedang, dan lebih gelap dibandingkan malam yang pekat. Setiap gardu mempunyai 7 cabang, setiap cabang bentuknya bagai panah yang hujungnya tajam. Duduklah setiap hamba diatas setiap gardu tersebut dan ditanyakan kepadanya tentang perintah-perintah Allah.
Pertanyaan di setiap pos
[sunting | sunting sumber]Selama perjalanan di sirat, setiap seorang hamba akan ditanyakan tentang apa sahaja yang telah dia kerjakan selama hidupnya. Pertanyaan disetiap pos adalah sebagai berikut:
- Pos pertama iman,
- Pos kedua solat,
- Pos ketiga zakat,
- Pos keempat puasa,
- Pos kelima haji dan umrah,
- Pos keenam wuduk dan mandi wajib,
- Pos ketujuh tentang sikap terhadap kedua orang tua, menyambung tali persaudaraan dan penganiayaan terhadap sesama makhluk hidup.
Jika seorang hamba meloloskan dari semua pertanyaan-pertanyaan ini, maka tetaplah ia pada pos dan jika tidak, maka ia akan dilemparkan ke dalam neraka.
Dalam suatu riwayat diceritakan: Sesungguhnya ketika manusia melewati jambatan, maka api neraka berada di bawah telapak kaki mereka, ada yang berada diatas kepala mereka, ada yang berada di sebelah kanan dan kiri mereka, serta ada yang berada di belakang dan di depan mereka. Allah berfirman dalam Surah Maryam:
Dan tidak ada seorang pun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu, hal itu bagi Tuhanmu adalah kepastian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut." - Surah Maryam.
Sedangkan api neraka itu selalu memakan tubuhnya,dimulai dari kulit sehingga ke dagingnya, sehingga orang yang melalui jambatan itu bagaikan arang yang hitam, kecuali orang-orang yang selamat dari api neraka. Sebahagian daripada mereka yang melalui neraka tanpa disertai rasa takut terhadap apapun dari kesulitan dan tidak pula merasakan panasnya, hingga ia berkata pada akhir perjalanannya: "Dimanakah jambatan itu ?" Lalu dikatakan kepadanya: "Telah engkau lalui jambatan itu tanpa kesusahan berkat rahmat Allah."
Sepuluh kumpulan manusia di titian Sirat
[sunting | sunting sumber]Manusia yang pertama kali menginjakkan kakinya di titian Sirat adalah Muhammad, dia akan memimpin kumpulan-kumpulan umatnya. Kumpulannya terbagi menjadi 10 bagian, yaitu:
- Kumpulan pertama berjaya melintasi seperti kilat yang memancar.
- Kumpulan kedua melintasi seperti angin yang kencang.
- Kumpulan ketiga melintasi seperti kuda yang baik.
- Kumpulan yang keempat seperti burung yang pantas.
- Kumpulan yang kelima berlari.
- Kumpulan keenam berjalan.
- Kumpulan ketujuh berdiri dan duduk karena mereka dahaga dan penat. Dosa-dosa terpikul di atas belakang mereka. Muhammad berhenti di atas Sirat. Setiap kali, Muhammad melihat seorang dari umatnya bergelayut di atas Shirath, kemudian ia akan menarik tangannya dan membangunkan dia kembali.
- Kumpulan kelapan menarik muka-muka mereka dengan rantai kerana terlalu banyak kesalahan dan dosa mereka. Bagi yang buruk, mereka akan menyeru: "Wahai Muhammad!" Muhammad kemudian berkata: "Tuhan! Selamatkan mereka! Tuhan! Selamatkan mereka"!
- Kumpulan kesembilan dan kesepuluh tertinggal di atas titian Sirat, mereka tidak diizinkan untuk menyeberang.
Dikatakan bahwa, di pintu syurga, ada pokok yang mempunyai banyak dahan. Bilangan dahannya tidak terkira hanya Allah saja yang mengetahui. Di atasnya ada anak-anak yang telah mati semasa di dunia ketika umur mereka belum baligh (dewasa). Apabila mereka melihat ibu-bapa mereka, mereka menyambutnya dan mengiringi mereka memasuki surga. Mereka memberikan gelas-gelas dan cerek serta tuala dari sutera.
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Hadis sahih diriwayatkan oleh Imam Muslim, juz I, no. 352
- ^ "Sirath ditapak web dinul-islam.org". Diarkibkan daripada yang asal pada 2011-07-25. Dicapai pada 2009-07-19.
- ^ Diriwayatkan oleh Imam Muslim.
- ^ Etimologi Shirath
- ^ Hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim.
- ^ Hadis riwayat Imam Muslim
- ^ Hadits dari sahabat Muhammad iaitu Abu Said.
- ^ "Sampai kepadaku bahawa jembatan ini (ash-shirath) lebih lembut dari rambut dan lebih tajam dari pedang" Hadis diriwayatkan oleh Imam Muslim 1 / 167).