Arang
Arang (juga arang kayu, agar tidak dikelirukan dengan arang batu) merupakan sisa kehitaman yang terdiri dari karbon tidak tulen yang terhasil dengan penyingkiran air dan bahan mudah terbakar lain dari bahan haiwan dan tumbuhan. Arang biasanya dihasilkan melalui proses pirolisis perlahan, pemanasan kayu, gula, tulang, atau bahan lain tanpa oksigen. Bahan yang terhasil adalah bahan lembut, rapuh, ringan, hitam, poros menyerupai batu arang dan merupakan 85% hingga 98% karbon dengan sisanya terdiri dari bahan kimia mudah terbakar dan abu.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Dalam sejarah, penghasilan arang batu di kawasan di mana terdapat banyak kayu bermula sejak tempoh silam lagi, dan biasanya dihasilkan dengan menimbun keratan kayu menegak sehingga membentuk timbunan kon, lubang dibiarkan di bawah bagi udara masuk dan lorong tengah sebagai serombong (flue). Keseluruhan timbunan ditutup dengan potongan tanah turf atau tanah liat lembab. Api dinyalakan dibahagian bawah serombong, dan perlahan-lahan merebak ke atas dan sisi. Kejayaan operasi ini bergantung kepada kadar pembakaran. Di bawah keadaan biasa, 100 bahagian kayu menghasilkan sekitar 60 bahagian menurut isipadu, atau 25 bahagian menurut berat arang. Penghasilan kecil-kecilan ditapak seringkali menghasilkan hanya sekitar 50%, skala besar lebih berkesan dengan 90% walaupun pada abad ketujuhbelas. Operasi ini begitu rumit sehinggakan ia biasanya dibiarkan kepada pembakar arang yang pakar (collier).
Arang pada awalnya digunakan sebagai pengganti mesiu. Ia juga digunakan dalam metalurgi sebagai reducing agent, walaupun sekarang sudah ditinggalkan. Sebagian orang menggunakan arang sebagai media gambar. Tetapi sebagian besar produki charcoal digunakan sebagai bahan bakar. Hasil pembakarannya lebih bersih daripada kayu biasa.
Penggunaan
[sunting | sunting sumber]Pembakaran
[sunting | sunting sumber]Batu arang lazimnya dipakai untuk membakar makanan di luar ruangan dan pada saat berkemah. Di beberapa negara Afrika, arang digunakan oleh sebahagian besar masyarakat sebagai alat memasak sehari-hari. Walau bagaimanapun, pemakaian bahan ini sebagai bahan api untuk memasak dalam ruang tertutup sangat berisiko karena pembakaran bahan tersebut menghasilkan karbon monoksida yang mendatangkan bahaya kesihatan tinggi dalam badan.[1]
Sebelum Revolusi Perindustrian, arang digunakan sebagai bahan bakar industri metalurgi.
Arang juga dapat digunakan sebagai bahan api kendaraan bermotor. Arang atau kayu dibakar di dalam generator gas kayu untuk menggerakan mobil dan bus. Di Perancis pada saat Perang Dunia Kedua, penghasilan kayu dan arang untuk kendaraan bermotor meningkat dari sebanyak 50,000 ton sebelum perang menjadi 500.000 ton pada tahun 1943.[2]
Pengasapan
[sunting | sunting sumber]Sejenis arang khas digunakan bagi mengasap Hookah. Arang menyala diletakkan di atas kerajang, yang diletakkan di atas mangkuk tembakau, dan melalui haba tidak langsung "memasak" tembakau pada suhu yang menghasilkan asap, tetapi tidak membakar.
Seni lukisan
[sunting | sunting sumber][[Berkas:Charcoal sticks 051907.jpg|jmpl|Batang arang yang sebagai media seni rupa.]] Arang digunakan dalam seni rupa seperti pensil atau krayon. Media ini banyak digunakan untuk membuat sketsa dalam ukuran besar atau media di mana permukaan ia memerlukan garis lakaran yang kuat agar dinampakkan rupanya, seperti kanvas. Sebagai media seni rupa, arang dijual dalam bentuk batangan.
Arang memiliki sifat lembut, ringan, hitam, dan sekaligus mudah patah. Media ini sangat disenangi pelukis dalam pelakaran kerana ia dilihat dapat menghasilkan karya akhir yang tampak sangat jelas, bahkan dalam proses pengecatan sekalipun.
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ "Smoke Detectors, Carbon Monoxide Detectors, and Charcoal". Diarkibkan daripada yang asal pada 2007-08-22. Dicapai pada 2009-05-23.
- ^ "Chris Pearson "'The age of wood': FUEL AND FIGHTING IN FRENCH FORESTS, 1940–1944"". Diarkibkan daripada yang asal pada 2008-01-18. Dicapai pada 2008-01-18.
Sumber, rujukan dan pautan luar
[sunting | sunting sumber]- On Charcoal
- The Lump Charcoal Database - Information about lump charcoal
- Photo of traditional charcoal production Diarkibkan 2009-04-20 di Wayback Machine A forest kiln
- Charcoal Making - Charcoal making community for livelihood
- How to Make Charcoal - Traditional charcoal production method, India
- The River Wey and Wey Navigations Community Site — a non-commercial site of over 200,000 words all about the Wey Valley and includes a photo file on charcoal production and information relating to gunpowder manufacture at Chilworth
- Catoctin Mountain Park - Charcoal and Iron Industry (U.S. National Park Service) Diarkibkan 2010-06-01 di Wayback Machine Catoctin Mountain Park, Maryland, USA, includes interpretive features ("Charcoal Trail", etc) on the history of charcoal making in the area
- Bamboo Charcoal - Properties and Facts
- Coconut Charcoal - Facts
- Discovery of new charcoal production process and ARTI, Appropriate Rural Technologies Institute Diarkibkan 2010-05-22 di Wayback Machine - Making powdered charcoal directly from sugar cane leaves and trash
- The "Adam-retort", or ICPS (Improved Charcoal Production System) Diarkibkan 2010-06-20 di Wayback Machine
- Flash Carbonization is a pressurised highly efficient charcoal making process