Persita Tangerang

Persita Tangerang
	Persita logo (2020).svg
Nama penuh	Persatuan Sepakbola Indonesia Tangerang
Gelaran	Pendekar Cisadane ; (Pahlawan Cisadane) ; Ayam Wareng ; (ms: Ayam Garang)
Nama pendek	PTA
Diasaskan	9 September 1953; 71 tahun yang lalu
Stadium	Indomilk Arena; (Kapasiti: 15,000)
Pengerusi	Ahmed Rully Zulfikar
Pengurus	I Nyoman Suryanthara
Jurulatih	Alfredo Vera
Liga	Liga 1
2023–24	Liga 1, 14th of 18
Tapak sesawang	Laman kelab
Kumpulan penyokong	La Viola
	Musim semasa

Persatuan Sepak Bola Indonesia Tangerang (disingkat Persita atau Persita Tangerang) ialah sebuah kelab bola sepak Indonesia yang berpusat di Kabupaten Tangerang. Julukan Persita Tangerang adalah Ayam Wareng dan Pendekar Cisadane, dengan jersi berwarna violet. Ketika ini, Persita Tangerang bermain dalam liga tertinggi Indonesia, Liga 1. Pada 2002, kelab ini berjaya memperoleh tempat kedua secara nasional. Sebelum naik ke Liga 1 pada 2020, kali terakhir Persita Tangerang bermain dalam liga tertinggi Indonesia adalah ketika edisi 2014, yang ketika itu bernama Liga Super Indonesia.

Pada 2003, mereka mengambil bahagian dalam Kejuaraan Kelab ASEAN dan mencapai separuh akhir, tetapi kalah 2-1 dari pemenang kejohanan, Kingfisher East Bengal dari India; Persita berhasil memperoleh tempat ketiga dalam kejuaraan tersebut

Sejarah

Persita didirikan pada tanggal 19 April 1940 di Kabupaten Tangerang yang dipelopori oleh Alm. M.E. Umran, tetapi dirasmikan pada 15 September 1945, dan kemudian diterima dan disahkan sebagai anggota PSSI pada 9 September 1953. Dengan itu, 9 September ditetapkan sebagai hari penubuhan Persita. Pada awal penubuhan, Persita menggunakan jersi berwarna merah dan celana putih, tetapi dalam kepemimpinan H. Urip Hermansyah, warna jersi utama diganti dengan warna violet hingga sekarang.

Gelaran

Asal mula sejarah julukan Persita:

Ayam Wareng

Julukan "Ayam Wareng" merujuk kepada ayam hewan rasmi pemerintah Kabupaten Tangerang. Ayam Wareng artinya ialah adanya Ayam garang.

Pendekar Cisadane

Julukan ini merujuk kepada nama tokoh di Kabupaten Tangerang yang terkenal karena kononnya pernah melawan Ratu Buaya di Sungai Cisadane.