Orang Melayu Musi
Wang Musi Ugang Musi | |
---|---|
Jumlah penduduk | |
± 649,00[1][2] | |
Kawasan ramai penduduk | |
Indonesia (Sumatera Selatan) | |
Kawasan pentadbiran | |
Sumatra Selatan | 650,000[3] |
Wilayah Indonesia lainnya | 44,000 |
Bahasa | |
| |
Agama | |
Orang Melayu Musi[4][5][6][7][8] atau Suku Musi[9][10][11] (Bahasa Melayu Musi: Wang Musi ; Ugang Musi Jawi: ملايو موسي ) ialah sebuah suku atau sub-etnik Melayu di Indonesia yang berasal daripada wilayah Musi (Musi Banyuasin, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Banyuasin) dan sekitar kawasan Sungai Musi di provinsi Sumatera Selatan. Nama ini merupakan sebuah istilah kolektif untuk mengenalpastikan beberapa masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai Musi dan anak-anak sungainya, diantaranya sungai Batanghari Leko, Lakitan dan Semangus. Populasi suku Musi bahagian terbesar tertumpu di Kabupaten Musi Banyuasin, tetapi juga tersebar hingga di tepian Sungai Musi di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, sebahagian Kabupaten Musi Rawas, sebahagian Kabupaten Musi Rawas Utara, sebahagian Kabupaten Banyuasin, sebahagian Kabupaten Empat Lawang, sebahagian kecil Kabupaten Ogan Ilir & Kabupaten Ogan Komering Ilir, serta juga dapat ditemukan perantauan Musi di Kota Palembang (terutama di wilayah 5km – 12km dari Palembang). Selain tersebar di wilayah Sumatra Selatan, masyarakat suku Musi juga menyebar ke wilayah-wilayah lain Indonesia di luar Sumatra Selatan (Sumatra lainnya) bahkan luar pulau Sumatra seperti Jawa, Bali & Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, bahkan hingga ke Papua. Masyarakat Musi diperantauan terutama tersebar di wilayah Pulau Jawa. Orang Musi berbicara dalam bahasa Melayu Musi dan mempunyai lebih kurang tiga juta warga Indonesia yang tinggal di Sumatera dengan berbangsa Musi.[1][12][13]
Kesusasteraan lebih lanjut mengenai suku bangsa ini lebih kepada penggunaan Bahasa Melayu Musi yang menyebar di bagian timur Sumatra Selatan. Masyarakat Musi juga dalam beberapa sastera/sejarah merupakan salah satu suku Melayu di Indonesia. Namun menurut bancian penduduk Indonesia suku Musi merupakan suku bangsa tersendiri dari suku bangsa Melayu. Pencacahan pada bancian suku, suku Musi dimasukkan kedalam kelompok "Suku Asal Sumatra Selatan" yang sudah tergabung semua kelompok-kelompok etnik asli Sumatra Selatan yang tercakup ke dalam 2 etnik utama (Melayu dan Komering).
Etimologi dan Sejarah
[sunting | sunting sumber]Asal usul nama suku Musi berasal dari Sungai Musi yang menjadi mata air sumber kehidupan awal masyarakat setempat. Trend pemberian nama suatu suku berdasarkan nama sungai setempat sering dijumpai pada suku lainnya di Provinsi Sumatra Selatan.
Seni dan Budaya
[sunting | sunting sumber]Salah satu kesenian yang populer di kalangan Orang Musi adalah Senjang. Senjang adalah jenis kesenian sastra lisan (semacam Talibun) yang dipadukan dengan musik dan tarian dan biasanya dibawakan oleh sepasang muda-mudi. Adapun tari tradisional Orang Musi adalah Tari Setabik yang dijadikan tarian resmi penyambutan tamu agung yang berkunjung ke Kabupaten Musi Banyuasin. Tari Setabik diiringi musik tradisonal dan lagu yang dinyanyikan dalam bahasa Melayu dialek Musi. Kebudayaan dan adat-istiadat suku Musi sangat dipengaruhi kebudayaan Melayu dan Islam.
Bahasa
[sunting | sunting sumber]Bahasa yang digunakan oleh suku Musi ialah bahasa Melayu Musi yang merupakan salah satu ragam dialek dari bahasa Melayu[14]. Bahasa/dialek ini adalah salah satu dari banyaknya ragam dialek/bahasa di Sumatera Selatan. Bahasa ini juga termasuk dalam rumpun bahasa Musi.
Tokoh Terkenal
[sunting | sunting sumber]- Farah Quinn (Tukang masak, Artis, Pembawa Acara)
- Alex Noerdin (Gabenor Sumatera Selatan)
- Dodi Reza Alex (Bupati Kab. Musi Banyuasin)
- Ahmad Yani (Tokoh PPP dan Mantan Anggota DPR RI)
Lihat juga
[sunting | sunting sumber]- Sungai Musi
- Orang Melayu Palembang
- Bahasa Musi
- Bahasa Palembang
- Orang Melayu
- Orang Melayu Indonesia
- Bahasa Melayu
- Rumpun bahasa Musi
- Rumpun Palembang
- Sumatera Selatan
- Suku Komering
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia (Hasil Sensus Penduduk 2010) [Citizenship, Ethnicities, Religions, and Languages of the Indonesian Population (Results of the 2010 Population Census)] (dalam bahasa Indonesia), Jakarta: Central Bureau of National Statistics of the Republic of Indonesia, 2010
- ^ https://joshuaproject.net/people_groups/19645/ID
- ^ https://www.peoplegroups.org/Explore/groupdetails.aspx?peid=22522
- ^ "Salinan arsip". Diarkibkan daripada yang asal pada 2022-08-05. Dicapai pada 2022-08-05. Unknown parameter
|dead-url=
ignored (bantuan) - ^ https://simbursumatera.com/?p=8307
- ^ http://repository.unissula.ac.id/9731/4/File%25204.%2520Bab%2520I.pdf&ved=2ahUKEwjntbf7x675AhWvR2wGHbCNCsI4FBAWegQIEhAB&usg=AOvVaw2UGllpLsqKl-OgcyPkgEp_[pautan mati kekal]
- ^ https://www.batiqa.com/id/hotels/palembang/read-article/Palembang%20:%20Akulturasi%20Tiga%20Budaya%20Penuh%20Nilai%20Eksotika
- ^ http://kph.menlhk.go.id/sinpasdok/public/RPHJP/RPHJP_MERANTI.pdf&ved=2ahUKEwiQsMSIyK75AhVJTmwGHQyIDmo4HhAWegQIDRAB&usg=AOvVaw0RoAPDAtLTtuF6BagzjlqN[pautan mati kekal]
- ^ Puspita, Melly. "Yuk Kenali Suku-Suku di Sumatera Selatan Part-1" [Let's Get To Know About Ethnic Groups in South Sumatra]. Okezone.com.
- ^ Puspita, Melly. "Yuk Kenali Suku-Suku di Sumatera Selatan Part-1" [Let's Get To Know About Ethnic Groups in South Sumatra]. Okezone.com (dalam bahasa Indonesia).
- ^ "Mari Mengenal 12 Suku yang Mendiami Bumi Sriwijaya" [Let's Get To Know About 12 Ethnic Groups Native To Srivijaya Land (South Sumatra)]. akurat.co (dalam bahasa Indonesia). Akurat Sentra Media.
- ^ Zulyani,, Hidayah,. Ensiklopedia suku bangsa di Indonesia (ed. Edisi kedua). Jakarta. ISBN 9789794619292. OCLC 913647590.CS1 maint: extra punctuation (link)
- ^ Badan Pusat Statistik (21 Januari 2021), Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia (Hasil Sensus Penduduk 2020), Jakarta: Badan Pusat Statistik
- ^ "Salinan arkib". Diarkibkan daripada yang asal pada 2022-09-14. Dicapai pada 2022-08-05. Unknown parameter
|dead-url=
ignored (bantuan)