Kesan pandemik COVID-19 terhadap pendidikan
Pandemik COVID-19 yang terjadi hampir di seluruh dunia menjadi masalah utama di dunia dan juga merupakan krisis kesihatan bagi umat manusia. Dalam sektor pendidikan, pandemik itu memberikan kesan yang sangat banyak seperti kebanyakan sekolah di dunia ditutup untuk menghentikan penyebaran COVID-19. Beberapa negara telah menutup sekolah dan menyebabkan sekurang-kurangnya 290,5 juta pelajar di seluruh dunia mengalami gangguan aktiviti pembelajaran kerana sekolah ditutup oleh kerajaan.
Kesan dari pandemik COVID-19 menyebabkan kerajaan melaksanakan program pembelajaran dalam talian. Pembelajaran dalam talian merupakan pembelajaran yang berdasarkan pada teknologi media digital yang bahan pelajarannya dihantar secara elektronik atau dalam bentuk fail kepada pelajar dari jarak jauh menggunakan rangkaian internet dengan media komputer. Menurut kerajaan pembelajaran dalam talian dinilai merupakan cara yang paling berkesan dan cekap untuk melakukan pembelajaran ditengah pandemik saat ini.[1][2][3][4][5][4][6][7][8][9][10][11][12][13][14][15][16][17]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ Bao, Xue; Qu, Hang; Zhang, Ruixiong; Hogan, Tiffany P. (2020-09-01). "Modeling Reading Ability Gain in Kindergarten Children during COVID-19 School Closures". Int. J. Environ. Res. Public Health. 17 (17): 17. doi:10.3390/ijerph17176371. PMID 32882960.
- ^ "Adverse consequences of school closures". UNESCO (dalam bahasa Inggeris). 2020-03-10. Dicapai pada 2020-03-15.
- ^ Lindzon, Jared (2020-03-12). "School closures are starting, and they'll have far-reaching economic impacts". Fast Company (dalam bahasa Inggeris). Dicapai pada 2020-03-22.
- ^ a b Aristovnik A, Keržič D, Ravšelj D, Tomaževič N, Umek L (October 2020). "Impacts of the COVID-19 Pandemic on Life of Higher Education Students: A Global Perspective". Sustainability. 12 (20): 8438. doi:10.3390/su12208438.
- ^ Jamerson, Josh; Mitchell, Joshua (2020-03-20). "Student-Loan Debt Relief Offers Support to an Economy Battered by Coronavirus". Wall Street Journal (dalam bahasa Inggeris). ISSN 0099-9660. Dicapai pada 2020-03-23.
- ^ "Distance learning solutions". UNESCO (dalam bahasa Inggeris). 2020-03-05. Dicapai pada 2020-03-23.
- ^ Karp, Paul; McGowan, Michael (2020-03-23). "'Clear as mud': schools ask for online learning help as coronavirus policy confusion persists". The Guardian (dalam bahasa Inggeris). ISSN 0261-3077. Dicapai pada 2020-03-23.
- ^ "Schools Race To Feed Students Amid Coronavirus Closures". NPR.org (dalam bahasa Inggeris). Dicapai pada 2020-03-23.
- ^ SESSOMS, BEN. "Homeless students during the coronavirus pandemic: 'We have to make sure they're not forgotten'". Statesville.com (dalam bahasa Inggeris). Dicapai pada 2020-03-23.
- ^ Ngumbi, Esther. "Coronavirus closings: Are colleges helping their foreign, homeless and poor students?". USA TODAY (dalam bahasa Inggeris). Dicapai pada 2020-03-23.
- ^ "Coronavirus Forces Families to Make Painful Childcare Decisions". Time (dalam bahasa Inggeris). Dicapai pada 2020-03-23.
- ^ Feuer, William (2020-03-20). "WHO officials warn health systems are 'collapsing' under coronavirus: 'This isn't just a bad flu season'". CNBC (dalam bahasa Inggeris). Dicapai pada 2020-03-23.
- ^ Barrett, Sully (2020-03-23). "Coronavirus on campus: College students scramble to solve food insecurity and housing challenges". CNBC (dalam bahasa Inggeris). Dicapai pada 2020-03-23.
- ^ Jordan, Chuck (2020-03-22). "Coronavirus outbreak shining an even brighter light on internet disparities in rural America". TheHill (dalam bahasa Inggeris). Dicapai pada 2020-03-23.
- ^ "Education Dept. Says Disability Laws Shouldn't Get In The Way Of Online Learning". NPR.org (dalam bahasa Inggeris). Dicapai pada 2020-03-23.
- ^ "COVID-19 Educational Disruption and Response". UNESCO. 4 March 2020. Dicapai pada 28 March 2020.
- ^ "Coronavirus deprives nearly 300 million students of their schooling: UNESCO". The Telegram. Reuters. Dicapai pada 11 March 2020.