Cincin (diakritik)
Templat:Tanda diakritik Diakritik cincin berupa suatu bulatan kecil muncul di atas atau bawah huruf. Ia dapat digabungkan dengan beberapa huruf Latin dalam berbagai situasi.
Å | å |
Ǻ | ǻ |
Ḁ | ḁ |
Ů | ů |
W̊ | ẘ |
Y̊ | ẙ |
Q̊ | q̊ |
X̊ | x̊ |
Cincin di atas
[sunting | sunting sumber]Å
[sunting | sunting sumber]Aksara Å (å) dalam bahasa-bahasa Denmark, Norway, Sweden, dan Walloon secara khas dipandang sebagai sebuah A dengan cincin di atasnya. Bagaimanapun, dalam bahasa-bahasa di mana ia digunakan, huruf ini dipandang sebagai sebuah simbol yang terpisah, ketimbang sebuah A yang dipasang diakritik. Huruf Å adalah simbol unit ångström dinamakan sempena ahli fizik Sweden, Anders Jonas Ångström.
Huruf ini juga digunakan dalam perumian bahasa Jawa untuk melambangkan pembundaran belakang suku kata terbuka berhujung vokal tak bundar depan luas[1][2] dalam dialek-dialek tuturan tertentu seperti di Surakarta. Kata ꦲꦥ apa misalnya boleh ditandakan sebagai åpå lalu disebut menjadi "opo".
Tanda ini juga digunakan di bahasa Bologna (sebuah dialek dari bahasa Emiliano-Romagnolo) untuk membedakan bunyi /ɑ/ (å) dengan /a/ (a).
Ů
[sunting | sunting sumber]Karakter lain dengan sebuah diakritik cincin adalah Ů dan ů (sebuah U Latin dengan cincin di atasnya). Karakter ini digunakan dalam bahasa Czech (di mana tanda itu disebut sebagai kroužek), bersama háček dan čárka (seperti aksen akut) di atas banyak huruf lain. Vokal "ů" ini menunjukan pelafalan dari berbagai huruf yang berevolusi selama berabad-abad. Contoh, kata untuk "horse" dulu ditulis kóň, yang berubah, bersama pelafalannya, menjadi kuoň. Pada akhirnya, vokal [o]-nya benar-benar menghilang, dan sekarang bentuknya kůň ia telah menjadi cincin di atas "u". Huruf ů sekarang memiliki pelafalan yang sama dengan huruf ú ([ː] panjang), namun berganti menjadi sebuah o pendek pada deklinasi (Contoh: kůň→koně).
Y̊
[sunting | sunting sumber]Cincin di atas telah digunakan dalam abjad Cyril] Lithuania dikembangkan hasil pengaruh Rusia pada 25 tahun terakhir pada Abad ke-19 pada huruf У̊ / у̊, digunakan untuk menggambarkan diftong /wɔ/ (sekarang ditulis uo dalam ortografi bahasa kontemporari).
Lebih banyak aksara dapat dibuat di Unicode dengan menggunakan sarana 'mengkombinasikan cincin di atas' U+030A, termasuk yang tersebut di atas у̊ (у Sirilik dengan cincin di atasnya) atau bahkan ń̊ (n dengan akut dan cincin di atasnya). Simbol cincin di atas memiliki kode U+02DA.
Cincin di bawah
[sunting | sunting sumber]Unicode mengodkan "cincin gabungan di bawah" di U+0325 ◌̥ COMBINING RING BELOW
Diakritik ini digunakan dalam Alfabet Fonetis Internasional untuk menunjukkan voicelessness, dan dalam pembelajaran Indo-Eropa atau dalam transliterasi Sanskrit (IAST) untuk menunjukkan gugus konsonan atas r, l, m, n, dll. (contoh: r̥ sama dengan [ɹ̩] Alfabet Fonetis Internasional).
Setengah cincin
[sunting | sunting sumber]Setengah cincin juga hadir sebagai tanda diakritik, karakternya U+0351 ͑ MENGKOMBINASIKAN SETENGAH CINCIN DI ATAS dan U+0357 ͗ SETENGAH CINCIN DI BAWAH. Karakter-karakter ini dapat digunakan dalam Abjad Fonetik Antarabangsa yang menunjukkan kebulatan. Seperti dalam a kecil: a͑ dan a͗.
Tanda-tanda yang lain yang mirip digunakan dalam bahasa Armenia: U+0559 ՙ SETENGAH CINCIN KIRI ATAS, dan koma Armenia atau U+055A ՚ SETENGAH CINCIN KANAN ATAS.
Cincin ini sebagai tanda diakritik tidak untuk dipusingkan dengan tanda diakritik titik atau koma, o di atas U+0366 ͦ MENGKOMBINASIKAN HURUF O LATIN KECIL, atau tanda derajat (°).
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ Nothofer, Berndt (2009). "Javanese". Dalam Keith Brown; Sarah Ogilvie (penyunting). Concise Encyclopedia of Languages of the World. Oxford: Elsevier. m/s. 560–561. ISBN 9780080877747.
- ^ Wedhawati, dkk (2006). Tata bahasa Jawa mutakhir. Yogyakarta: Kanisius. m/s. 71–72. ISBN 9789792110371.CS1 maint: ref=harv (link)