Pelancongan kota Medan
Medan merupakan pintu masuk ke bahagian barat Indonesia, berbatasan dengan Malaysia yang dipisahkan dengan Selat Melaka. Ibu kota Sumatera Utara ini ialah bandar terbesar di Sumatera.
Kampung Keling
[sunting | sunting sumber]Kampung Keling, merupakan pusat pertokoan yang ramai di kunjungi wisatawan dan merupakan pusat masyarakat India di Medan, terdapat kuil Sri Mariamannya yang berdinding tinggi untuk memuja Dewa Kali yang dibangun di tahun 1884. Pintu masuk dialasi dengan sebuah “gapura” kecil atau pintu gerbang berbentuk piramida. Masyarakat India Medan sebahagian besar adalah keturunan India Selatan yang datang untuk bekerja di perkebunan–perkebunan pada akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20. Vihara Gunung Timur, kelenteng China yang terbesar di Medan atau barangkali di Sumatera berdiri dengan megah dipinggiran sungai Babura, Gereja Protestan Immanuel, dibangun ditahun 1921, merupakan satu contoh yang indah dari peninggalan arsitektur Kolonial di Sumatera Utara dan sampai saat ini tetap terpelihara dengan baik dan menjadi salah satu daya tarik wisatawan di daerah ini. Anda boleh melihat sinaran daripada lampu yang bergemerlapan di Kampung Keling ini.
Peternakan buaya
[sunting | sunting sumber]Disebelah utara Medan, Sunggal yang terletak memiliki daya tarik berupa perternakan buaya Asam Kumbang yang pantas untuk dikunjungi. Perternakan ini dikelola secara turun temurun oleh satu keluarga selama beberapa tahun dengan sistem perternakan buaya secara tradisionil. Dimulai dengan jumlah reptil yang sedikit dibudidayakan di perkarangan belakang. Sekarang mencapai 2.000 ekor dari spesies yang berbeza. Mereka ditempatkan didalam beberapa kolam, sesuai umur dan ukurannya. Waktu makan 2 kali sehari, jam 8 pagi dan jam 3 sore, meskipun demikian para pengunjung bisa memberikan makanan tambahan untuk buaya-buaya yang ada dikolam sebagai suatu atraksi dengan melempar itik-itik yang masih hidup, sehingga secara langsung dapat melihat bagaimana buaya menghargai hadiah tersebut.
Muzium
[sunting | sunting sumber]Muzium milik pemerintah berada di Jalan H.M. Joni, adalah muzium yang menghadirkan berbagai ragam istilah ethnologi dan antropologi. Muzium Perjuangan dan ABRI terletak di Jalan Zainul Arifin, memiliki daya tarik utama berupa pertunjukkan–pertunjukkan teater Sumatera tentang revolusi Indonesia.
Istana Maimoon
[sunting | sunting sumber]Istana Maimun adalah Istana kebesaran Kesultanan Deli dengan warna kuningnya ( kuning merupakan warna kerajaan Melayu ) dan khas seni bina Melayu di pesisir timur. Istana ini sebenarnya dirancang oleh seorang arkitek Itali dan diselesaikan pada tahun 1888 semasa pemerintahan Sultan Mahmud Al Rasyid. Dewasa ini istana tersebut masih didiami oleh keluarga–keluarga sultan. Ruangan pertemuan, foto–foto keluarga kerajaan Deli, perabot rumah tangga Belanda kuno dan berbagai senjata, terbuka bagi masyarakat yang ingin mengunjunginya. Satu blok dari istana Maimun kearah timur, berdiri Mesjid Raya dengan arsitek yang menawan merupakan daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Medan dan sangat mengagumkan