Kaharingan

Kaharingan
Kaharingan
Jenis	Agama asli Nusantara; (Suku Dayak)
Kitab Suci	Panaturan
Teologi	Monoteisme
Politi	Parisada Hindu Dharma Indonesia; Majelis Besar Agama Hindu Kaharingan (MBAHK); Majelis Agama Kaharingan Indonesia (MAKI); Majelis Umat Kepercayaan Kaharingan (MUKK); Majelis Daerah Agama Hindu Kaharingan (MDAHK); Organisasi Hiang Piumpang; Basorah; Babolin;
Ketua	Balian; Basir/Basie; Mantir; Pisor/Kandong; Pangkalima;
Rantau	Kalimantan Tengah; Kalimantan Selatan; Kalimantan Barat; Kalimantan Timur
Bahasa	Bahasa Sangiang(utama); Bahasa Ngaju; Bahasa Dayak Meratus; Bahasa Katingan; Bahasa Lawangan; Bahasa Ma'anyan/Bahasa Janyawai; Bahasa Ot Danum; Bahasa Siang; Bahasa Punan Aput; Dayak Mali, serta bahasa suku Dayak yang lainnya.;
Markas	Kalimantan Tengah
Pengiktirafan	• Diakui pada 1980, sebagai bagian dari agama Hindu.; • Diakui pada 2017, sebagai Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Bilangan pengikut	± 200.000 jiwa

Kaharingan ialah agama rakyat yang dianut oleh banyak orang Dayak di Kalimantan, Indonesia.

Perkataan Kaharingan bererti kehidupan, dan sistem kepercayaan ini merangkumi konsep tertinggi dewa walaupun mungkin merupakan hasil daripada keperluan untuk menyesuaikan dengan gagasan "Ketuhanan Yang Maha Esa", prinsip pertama ideologi negara Indonesia, Pancasila. Pengaruh Hindu Jawa dapat dilihat dalam agama ini. Festival utama Kaharingan adalah festival Tiwah, yang berlangsung selama tiga puluh hari, dan melibatkan banyak pengorbanan binatang seperti kerbau, lembu, babi dan ayam sebagai persembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa.^[5]

Penyembuhan bomoh atau balian adalah salah satu ciri-ciri teras daripada amalan upacara amal Kaharingan. Memandangkan amalan penyembuhan sering terjadi akibat hilangnya roh yang mengakibatkan beberapa jenis penyakit, fokus amalan ini adalah pada tubuh. Penyakit datang akibat menyinggung salah satu daripada banyak roh yang mendiami bumi dan ladang, biasanya kerana kegagalan untuk mempersembahkan korban kepada mereka. Tujuan balian adalah memanggil kembali roh yang memberontak dan memulihkan kesihatan masyarakat melalui kesurupan, tarian dan pemilikan.

Rujukan

^ "Penghayat Kepercayaan: Setelah Putusan MK dan Kolom KTP". voaindonesia.com. 10 April 2018. Dicapai pada 25 Juli 2023. Check date values in: |access-date= (bantuan)
^ "Jumlah Penduduk Kalimantan Tengah Menurut Agama/Kepercayaan (Juni 2021)". Databoks katadata co.id. 19 Oktober 2021. Dicapai pada 8 Januari 2023.
^ "Tabel Jumlah Penduduk Menurut Agama di Kalimantan Barat Tahun 2022". Dukcapil kalbarprov go.id. 21 November 2022. Dicapai pada 8 Januari 2023.
^ "Table Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama dan Kepercayaan di Kalimantan Selatan Tahun 2021". Data kalsel prov go.id. 21 November 2022. Dicapai pada 8 Januari 2023.
^ Greer, Charles Douglas (2008). Religions of Man: Facts, Fibs, Fears and Fables. Bloomington, IN: AuthorHouse. m/s. 135. ISBN 1438908318.

Pautan luar

Kaharingan entry on adherents.org Diarkibkan 2009-04-03 di Wayback Machine

[1] "Penghayat Kepercayaan: Setelah Putusan MK dan Kolom KTP". voaindonesia.com. 10 April 2018. Dicapai pada 25 Juli 2023. Check date values in: |access-date= (bantuan)

[2] "Jumlah Penduduk Kalimantan Tengah Menurut Agama/Kepercayaan (Juni 2021)". Databoks katadata co.id. 19 Oktober 2021. Dicapai pada 8 Januari 2023.

[3] "Tabel Jumlah Penduduk Menurut Agama di Kalimantan Barat Tahun 2022". Dukcapil kalbarprov go.id. 21 November 2022. Dicapai pada 8 Januari 2023.

[4] "Table Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama dan Kepercayaan di Kalimantan Selatan Tahun 2021". Data kalsel prov go.id. 21 November 2022. Dicapai pada 8 Januari 2023.

[5] Greer, Charles Douglas (2008). Religions of Man: Facts, Fibs, Fears and Fables. Bloomington, IN: AuthorHouse. m/s. 135. ISBN 1438908318.

[1]

[2]

[3]

[4]

[5]