Gedung Wani, Kinal
Gedung Wani | |
---|---|
Desa | |
Cogan kata: "Bhinneka Tunggal Ika" (Bahasa Jawa Kuno) "Bersatu dalam kepelbagaian" Ideologi: Pancasila | |
Lagu: Indonesia Raya Fail:Indonesiaraya.ogg | |
Country | Indonesia |
Wilayah/Provinsi | Bengkulu |
Kabupaten | Fail:Lambang Kaur.png Kaur |
Kecamatan (Daerah) | Kinal |
Desa | Gedung Wani |
Pentadbiran | |
• Jenis | Republik |
• Presiden | Prabowo Subianto |
• Naib Presiden | Gibran Rakabuming Raka |
Penduduk () | |
• Celik huruf | ( lelaki perempuan) |
• Pecahan menurut jantina | % lelaki dan % perempuan |
Zon waktu | GMT |
• Musim panas (DST) | GMT |
Poskod | 38962 |
Gedung Wani merupakan sebuah desa yang terletak dalam (daerah) kecamatan Kinal, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, Indonesia. Berdirinya Desa Gedung Wani tidak ada catatan pasti. Perkiraan pada abad ke-18 kolonial Belanda masuk kedesa tersebut, baru muncul nama Gedung Wani yang sebelumnya bernama Jawi. Menurut beberapa sumber nama Gedung wani berasal yaitu:
Pertama: Pada masa awal kedatangan Kolonial Belanda ke Jawi (nama awal) melihat para penduduk banyak menyimpan lada dibawah rumah panggung (tengkiang). Belanda saat itu menyebutnya wani=uang dan rumah panggung disebut gedung. Sehingga disinilah awal nama Gedung Wani atau Gudang uang dan terus nama tersebut dipakai sampai sekarang (Wawancara Jasni Kasman).
Kedua: pada saaat itu masyarakat membayar pajak/upeti dengan kolonial Belanda tidak pernah terlambat/ tepat waktu bahkan membayar sebelum jadwal, Berbeda dengan desa-desa lain yang sering telat membayar upeti. Oleh hal ini Belanda memberi sebutan Gedung wani/Gedung Uang dikarenakan tidak pernah telat bayar upeti dan dianggap banyak uang di desa ini (Wawancara Riduan).
Tidak hanya itu jika dilihat dari awal-awal dimasa kolonial Belanda desa ini banyak memiliki fasilitas perkantoran seperti Gedung sekolah, Pos jaga Militer Belanda, gedung kesehatan, sekretariat organisasi Muhammadiyah, Langgar/Masjid Dll. Sehinga dapat disimpulkan bahwa nama awal Gedung Wani adalah Jawi setelah kedatangan kolonial belanda nama Gedung Wani baru di populerkan karena masyarakatnya banyak menyimpan lada sebagai penghasilan dan membayar upeti/pajak tetap waktu.
Nenek moyang Gedung Wani sama dengan desa Jawi yaitu Nenek Poyang Mangkal Diwe .Desa Gedung wani juga memiliki peninggalan Benda pusaka yang masih dirawat dan di jaga oleh Juray Tuwe sekarang.
Secara Administratif wilayah Gedung wani perbatasan:
- Desa Jawi Sebelah selatan
- Desa Penandingan Sebelah Utara
- Desa Penandingan Sebelah Timur
- Desa Geramat Sebelah Barat
Perkiraan Kepala Desa Gedung Wani dari masa kemasa menjabat:
- Depati Kiajib (1920an-1940an)
- Rasyid
- H. Umar
- Yahib
- Jaya
- Zulkifli
- Kalilludin
- Jasni Kasman
- H. Jamaluddin
- Sisnan
- Rahmat Bastian
- Pjs. Fitria Heni Susanti
- Wawan (Sekarang)
Poskod
[sunting | sunting sumber]Poskod yang digunakan di Gedung Wani adalah 38962. Terdapat 14 desa di dalam daerah kecamatan Kinal.
Rujukan
[sunting | sunting sumber]Wawancara. Jasni kasman: Sesepuh dusun. 11 Januari 2022. 15.20 Wib
Wawancara. Ridwan. Tokoh masyarakat desa jawi. 12 januari 2022. 09.50 WibPautan luar
[sunting | sunting sumber]- Kode POS Indonesia 2012 Diarkibkan 2017-09-30 di Wayback Machine
- Carian di Google