Dawet Pati
Dawet Pati | |
---|---|
Nama alternatif | Dawet Pesantenan |
Jenis sajian | penutup |
Tempat asal | Indonesia |
Kawasan/rantau | Pati, Jawa Tengah |
Suhu penghidangan | hangat atau dingin |
Bahan utama | tepung tapioka, santan, pandan, kelapa kopyor. |
sunting · sunting di Wikidata |
Dawet Pati atau disebut juga Dawet Pesantenan adalah minuman khas dari Kabupaten Pati, biasanya dawet berbahan dasar Tepung beras, tetapi Dawet dari Pati ini menggunakan bahan Tepung tapioka.
Dawet pati terdapat tambahan khasnya adalah penambahan cempedak, daging buah kelapa kopyor, dan irisan buah naga kecil-kecil ke dalamnnya, terkadang dilengkapi dengan tambahan dengan tape gembong kelezatannya makin menggiurkan. Dawet Pati menggunakan Cempedak karena aroma cempedak lebih tajam dan khas dibandingkan Nangka.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Asal usul kabupaten Pati berkaitan erat dengan Dawet. Setelah kemenangan Carangsoka atas Paranggaruda di bawah pimpinan Adipati Puspa Andungjaya, Paranggaruda menjadi bagian Carangsoka. Adipati mengangkat Ki Dalang Sapanyana sebagai punggawa dan menikahkan putrinya, Dewi Rayungwulan, dengan Raden Kembangjaya.
Untuk menjaga wilayah dari kemungkinan perlawanan, Raden Kembangjaya pindah ke daerah perbatasan, menyeberangi Bengawan Silugangga, dan membuka pemukiman baru bersama Ki Dalang Sapanyana.
Di sana, muncul Ki Sagola, seorang penjual dawet. Minuman yang dijual Ki Sagola menarik Raden Kembangjaya. Sehingga sang raden pun berinisiatif menggantikan nama Carangsoka dengan “Pesantenan”[1] Asal-usul Nama Pesantenan yang diambil dari jawaban Ki Sagola yang mengatakan, dawet terbuat dari santen (santan). Nama Kadipaten Pesantenan itu bertahan hingga kemudian berubah menjadi Kabupaten Pati, tetapi kisah Ki Sagola tetap dikenang.
perkembangan
[sunting | sunting sumber]Awalnya dawet Pati hanya Bahan membuat dawet Pati adalah tepung singkong (tepung tapioka), daun pandan, santan, gula merah. Namun kini Dawet Pati biar mendapatkan tempat di hati anak muda, maka ditambah beberapa toping supaya menarik yaitu daging kelapa kopyor, buah naga, tape gembong, dan Cempedak.
Bahan
[sunting | sunting sumber]Berikut bahan-bahannya membuat Dawet Pati Kekinian, yaitu Dawet Pati dengan tambahan topping:
Bahan dawet:
- tepung tapioka
- air
- daun pandan (blender dengan sedikit air, lalu saring)
- garam
- Es batu dan air matang untuk merendam dawet
Bahan kuah santan:
- santan kental
- daun pandan (ikat simpul)
- garam
Bahan kuah gula merah:
- gula jawa
- air
- daun pandan
Bahan topping:
- daging kelapa kopyor secukupnya
- buah naga (potong dadu kecil)
- tape gembong (potong kecil)
- cempedak (buang bijinya, potong kecil)
Cara Membuat
[sunting | sunting sumber]Berikut langkah-langkah membuat Dawet Pati Kekinian, yaitu Dawet Pati dengan tambahan topping:
Membuat Dawet:
- Campurkan tepung tapioka, air, air pandan, dan garam ke dalam panci.
- Masak dengan api kecil sambil terus diaduk hingga mengental dan berwarna bening.
- Siapkan wadah berisi air es.
- Tuang adonan dawet ke dalam cetakan cendol atau saringan berlubang, tekan hingga terbentuk cendol.
- Biarkan dawet terendam dalam air es agar kenyal.
Membuat Kuah Santan:
- Rebus santan bersama daun pandan dan garam dengan api kecil sambil terus diaduk agar tidak pecah.
- Setelah mendidih, angkat dan dinginkan.
Membuat Kuah Gula:
- Rebus gula merah, air, dan daun pandan hingga gula larut.
- Saring dan biarkan dingin.
Penyajian:
- Masukkan dawet ke dalam gelas atau mangkuk.
- Tambahkan topping kelapa kopyor, buah naga, tape gembong, dan cempedak.
- Tuangkan kuah santan dan kuah gula merah secukupnya.
- Sajikan dingin dengan es batu. Dawet Pati Kekinian siap dinikmati.