Rumble in the Bronx
Tolong bantu menterjemahkan sebahagian rencana ini. Rencana ini memerlukan kemaskini dalam Bahasa Melayu piawai Dewan Bahasa dan Pustaka. Sila membantu, bahan-bahan boleh didapati di Rumble in the Bronx (Inggeris). Jika anda ingin menilai rencana ini, anda mungkin mahu menyemak di terjemahan Google. Walau bagaimanapun, jangan menambah terjemahan automatik kepada rencana, kerana ini biasanya mempunyai kualiti yang sangat teruk. Sumber-sumber bantuan: Pusat Rujukan Persuratan Melayu. |
Rumble in the Bronx | |
---|---|
Pengarah | Stanley Tong |
Penulis | Edward Tang Fibe Ma |
Dihasilkan oleh | Barbie Tung Roberta Chow Raymond Chow Leonard Ho |
Dibintangi | Jackie Chan Anita Mui Françoise Yip |
Sinematografi | Jingle Ma |
Disunting oleh | Peter Cheung |
Muzik oleh | Wong Chung Yin |
Diedarkan oleh | New Line Cinema Golden Harvest |
Tarikh tayangan | 21 Januari 1995 |
Masa tayangan | 106 minit |
Negara | Amerika Syarikat Hong Kong |
Bahasa | Inggeris Kantonis |
Bajet | US$ 8.5 million |
Pecah panggung | US$76 million |
Rumble in the Bronx merupakan filem aksi komedi seni bela diri Hong Kong tahun 1995 arahan Stanley Tong yang dibintangi oleh Jackie Chan dan Anita Mui.
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Mengisahkan tentang seorang pemuda keturunan china bernama keong. Keong terkenal bukan hanya karena kebaikan hatinya namun juga karena keahliannya dalam bela diri yang melebihi rata-rata orang kebanyakan. Hingga kemudian keong harus berkunjung ke new york, amerika serikat. Karena pamannya yaitu bill akan melakukan pernikahan dan mengundang keong untuk hadir disana.
Sebagai keponakan yang baik tentunya keong menyanggupi undangan tersebut. Hingga kemudian keong mengetahui bahwa paman bill menjual toko miliknya kepada seorang wanita bernama elaine. Ternyata maksud dari paman bill menjual toko miliknya adalah agar dia memiliki uang yang cukup untuk berbulan madu bersama istrinya.
Bukan hanya itu saja, paman bill juga meminta keong untuk membantu elaine untuk mengelola toko yang sekarang yang telah menjadi miliknya. Dengan senang hati, keong membantu elaine untuk mengelola toko tersebut. Dari sanalah kemudian kedekatan antara mereka berdua menjadi terjalin.
Elaine juga tidak bisa memungkiri bahwa dia menyukai kepribadian keong yang ramah dan juga baik hati. Sebaliknya, keong juga mengagumi sifat elaine yang tangguh dan juga mandiri. Selain itu, keong kemudian mengenal tetangga barunya yang merupakan seorang remaja laki-laki bernama danny. Ternyata danny lain ketimbang remaja yang lain karena dia menjalani hari-harinya di atas kursi roda.
Awalnya danny tidak pernah percaya diri dengan kondisinya tersebut. Hingga kemudian keong memberikan motivasi kepada danny untuk berani mencintai dirinya sendiri dan berjuang dalam hidupnya. Berkat motivasi yang diberikan oleh keong membuat danny lebih percaya diri. Hingga kemudian sebuah kelompok brandalan menyerang toko yang dimiliki oleh elaine. Keong tentunya tidak berdiam diri melihat hal tersebut terjadi di depan matanya.
Dengan kemampuan bela diri yang dia miliki, keong menghentikan aksi para brandalan tersebut. Namun ternyata aksi yang dilakukan oleh keong menjadi berbuntut panjang. Karena ternyata para brandalan tersebut berhubungan langsung dengan kelompok mafia yang berbahaya. Dengan segenap kemampuan yang dimiliki olehnya, keong berusaha untuk melindungi orang-orang yang ia sayangi.
Pelakon
[sunting | sunting sumber]- Jackie Chan sebagai Keung
- Anita Mui sebagai Elaine
- Françoise Yip sebagai Nancy
- Bill Tung sebagai Uncle Bill
- Marc Akerstream sebagai Tony
- Garvin Cross sebagai Angelo
- Morgan Lam sebagai Danny
- Kris Lord sebagai White Tiger
- Carrie Cain Sparks sebagai Whitney
- Yueh Hua sebagai ejen harta tanah
- Eddy Ko sebagai Prospective market buyer
- Emil Chau sebagai penjual ais kerim
- Alex To sebagai pelaggan ais kerim
- Richard Faraci sebagai seorang samsengsindikat dengan tocang
- Jamie Luk sebagai Steven Lo.
Box office
[sunting | sunting sumber]Di Hong Kong, Rumble in the Bronx menggaji HK $56,911,136 membuatnya filem terbesar tahun itu di Hong Kong dan salah satu dari yang terbesar pada Chan.
Ia juga kejayaan cemerlang dalam sesuatu bidang Amerika Utara Chan. Dibuka di 1,736 skrin Amerika Syarikat, ia adalah nombor satu di box office pada hujung minggu pembukaannya, grossing US $9,858,380 ($5,678 tiap skrin). Ia menyelesaikan larian Amerika Syarikatnya dengan AS $32,392,047.
Anugerah dan calonan
[sunting | sunting sumber]- 1996 Hong Kong Film Awards
- Pemenang: Best Action Choreography (Jackie Chan, Stanley Tong)
- Calon: Best Actor (Jackie Chan)
- Calon: Best Actress (Anita Mui)
- Calon: Best Film Editing (Peter Cheung)
- Calon: Best New Performer (Françoise Yip)
- Calon: Best Picture (Barbie Tang)
- Calon: Best Supporting Actress (Françoise Yip)
- 1997 Key Art Awards
- Pemenang: Best of Show - Audiovisual
Untuk spot TV komedi "Ben Knows"
- 1996 Anugerah Wayang MTV
- Calon: Best Fight (Jackie Chan)
Media
[sunting | sunting sumber]The majority of DVD versions of the film contain the heavily edited US New Line Cinema cut, with the relevant dubs created for each market. However, other versions exist, which are closer to the original theatrical release.
Warner
[sunting | sunting sumber]- A DVD was produced by Warner Brothers HK for Hong Kong and South Korea. This contains the New Line Cinema version with additional abridged Cantonese and Mandarin soundtracks. It has an aspect ratio of 2.35:1, but includes no English subtitles.
- Warner Home Video also released a DVD in Japan of the Hong Kong version. This version contains the Hong Kong cut of the film. The dialogue is completely undubbed in a mono 2.0. However, its aspect ratio is cropped to 1.85:1 and contains no English subtitles.
- In Hong Kong, a VCD containing the Hong Kong version in Cantonese, with newly generated English and Chinese subtitles was also released. It's 2.35:1.
Thakral / Chinastar
[sunting | sunting sumber]It appears that a joint-distribution deal was made, with Thakral releasing the film in China, and Chinastar releasing it in Hong Kong. This version contains no credits, but is otherwise the Hong Kong version. There are no English subtitles and the ratio is roughly 2.10:1.
Speedy
[sunting | sunting sumber]Malaysian distributor Speedy released a VCD featuring the Cantonese/English soundtrack. The subtitles are in three languages - English, Chinese and Malaysian. In comparison to the Hong Kong version, it cuts footage of strong language and offensive gestures. Unlike the Hong Kong release, during a scene in which Angelo insults Keung in the car-park, he keeps his trousers up. For some dialogue scenes, it actually dubs the normally English-responding characters into Cantonese. Although the correct ratio is 2:35:1, it is distorted into roughly 1:60:1.
Funny
[sunting | sunting sumber]The film had three separate DVD releases by Taiwanese distributor Funny. Two of these DVDs feature the Taiwanese Mandarin-dubbed version with embedded subtitles. One of these contains a Dolby 5.1 soundtrack only, whilst the other contains both Dolby and DTS soundtracks. The third release is a double-sided disc, featuring the Taiwanese Mandarin dub on one side and the English-dubbed New Line Cinema version on the other. Despite containing a dubbed soundtrack, these DVDs are the only releases to contain English subtitles for a Chinese version. All three are presented in 2.35:1.
Penerimaan kritikal
[sunting | sunting sumber]When released in North America, Rumble in the Bronx received generally good reviews, as most critics were happy that a Jackie Chan film was finally getting a wide theatrical release in North America. The film currently has a 78% approval rating on Rotten Tomatoes, and 81% among the 'Cream of the Crop.'[1] Most critics agreed that the plot and acting were lacking, but the action, stunts, and Chan's charm made up for it.
Roger Ebert's review for the Chicago Sun-Times was:
"Any attempt to defend this movie on rational grounds is futile. Don't tell me about the plot and the dialogue. Don't dwell on the acting. The whole point is Jackie Chan - and, like Astaire and Rogers, he does what he does better than anybody. There is a physical confidence, a grace, an elegance to the way he moves. There is humor to the choreography of the fights (which are never too gruesome). He's having fun. If we allow ourselves to get in the right frame of mind, so are we.[2]