Pergi ke kandungan

Israfil

Daripada Wikipedia, ensiklopedia bebas.
(Dilencongkan daripada Malaikat Israfil)
Eskatologi Islam
Portal Islam

Isrāfīl (Arab:إسرافيل, Israfel "yang membakar"), adalah Malaikat yang akan meniup sangkakala tatkala akan tibanya hari kiamat nanti, walaupun namanya tidak disebutkan di dalam Al-Quran. Namanya disebut dalam beberapa hadis sahih. [1]

Hadith berkaitan Israfil

[sunting | sunting sumber]

Diantara hadith yang menyebut tentang Israfil :

Messenger of Allah (ﷺ) said, "How can I feel at ease when the Angel of the Trumpet, (Israfil) has put his lips to the Trumpet and is waiting for the order to blow it". He (ﷺ) perceived as if this had shocked his Companions, so he (ﷺ) told them to seek comfort through reciting: 'Hasbunallah wa ni'mal-Wakil [Allah (Alone) is Sufficient for us, and He is the Best Disposer of affairs (for us)]".

(HR At-Tirmidhi)[2].

Yahya bin Musa dan lain-lainnya menceritakan kepada kami mereka berkata: Umar bin Yunus memberitahukan kepada kami. Ikrimah bin Ammar memberitahukan kepada kami, Yahya bin Abi Katsir memberitahukan kepada kami dia berkata: "Abu Salamah menceritakan kepada kami dia berkata: "Aku bertanya kepada Aisyah: "Dengan doa apa Rasulullah SAW memulai solatnya jika melakukan solat malam?" Dia berkata: "Beliau jika melakukan solat malam memulai solatnya seraya mengucapkan:(Wahai Allah Tuhan bagi malaikat Jibril, Wail dan Israfil yang menciptakan langit dan bumi yang mengetahui sesuatu yang samar dan sesuatu yang nampak. Engkau menghukumi di hari kiamat di antara hamba-hambaMu dalam urusan yang mereka pertengkarkan. Tunjukkanlah aku kebenaran dari pertengkaran. Dengan izinMu, sesungguhnya Engkau berada pada jalan yang lurus) ".

(HR At-Tirmidhi)[3]

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] dan [Muhammad bin Hatim] dan [Abdu bin Humaid] dan [Abu Ma'n Ar Raqasyi] mereka berkata, telah menceritakan kepada kami [Umar bin Yunus] Telah menceritakan kepada kami [Ikrimah bin Ammar] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Katsir] telah menceritakan kepadaku [Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf] ia berkata, saya bertanya kepada [Aisyah] Ummul mukminin, "Do'a iftitah apakah yang dibaca Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika membuka shalat malamnya?" Aisyah menjawab, "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat malam, beliau membaca do'a iftitah sebagai berikut: "ALLAHUMMA RABBA JABRAA`IIL WA MIIKAA`IIL WA ISRAAFIIL FAATHIRAS SAMAAWAATI WAL ARDLI 'AALIMAL GHAIBI WASY SYAHAADAH ANTA TAHKUMU BAINA 'IBAADIKA FIIMAA KAANUU FIIHI YAKHTALIFUUN IHDINII LIMA UKHTULIFA FIIHI MINAL HAQQI BIIDZNIKA INNAKA TAHDII MAN TASYAA`U ILAA SHIRAATHIN MUSTAQIIM (Ya Allah, Tuhan Jibril, Mika`il, dan Israfil; Maha pencipta langit dan bumi, Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Engkaulah hakim di antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang mereka perselisihkan, tunjukilah aku jalan keluar yang benar dari perselisihan mereka, sesungguhnya Engkau Maha pemberi petunjuk kepada jalan yang lurus, bagi siapa yang Engkau kehendaki)."

(Sahih Muslim)[4]

Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Musa] dan lebih dari satu orang mereka berkata; telah mengabarkan kepada kami [Umar bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Ikrimah bin 'Ammar] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Katsir]? ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Abu Salamah]? ia berkata; saya bertanya kepada [Aisyah? radliallahu 'anha]; dengan apakah Nabi? shallallahu 'alaihi wasallam membuka shalatnya apabila beliau melakukan shalat malam? Ia berkata; beliau apabila melakukan shalat malam membuka shalatnya dan mengucapkan: ALLAAHUMMA RABBA JIBRIIL WA MIIKAAIIL WA ISRAAFIIL, FAATHIRAS SAMAAWAATI WAL ARDHI 'AALIMAL GHAIBI WASY SYAHAADAH ANTA TAHKUMU BAINA 'IBAADIKA FIIMAA KAANUU FIIHI YAKHTALIFUUN. IHDINII LIMAAKH TULIFA FIIHI MINAL HAQQI BIIDZNIKA INNAKA TAHDII MAN TASYAA-U ILAA SHIRAATHIN MUSTAQIIM." (Ya Allah Tuhan Jibril, Mikail, dan Israfil, Pencipta langit dan bumi, Yang Maha Mengetahui perkara yang tersembunyi dan yang nampak, Engkau memberikan keputusan diantara para hambaMu dalam perkara yang mereka perselisihkan. Berilah aku petunjuk mendapatkan kebenaran yang diperselisihkan dengan idzinMu, sesungguhnya Engkau memberikan petunjuk orang yang Engkau kehendaki kepada jalan yang lurus).

(HR At-Tirmidhi)[5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]